Agen Casino Slot - Cerita Sex Patner Suamiku, Patnerku di Ranjang - Aku lihat keluargaku dan keluarga Kokoku sangat bahagia dengan
lahirnya cucu pertama mereka, apalagi karena bayi pertamaku ini adalah
lakilaki yang punya arti penting dalam tradisi Chinese. Walaupun aku
masih merasa letih akibat dari proses melahirkan yang panjang, aku
bersyukur bisa tetap melahirkan dengan proses alami. Tetapi bagaimanapun
kebahagiaanku terasa belum lengkap karena ayah biologis dari anakku
tidak bisa mendampingi aku saat aku mempertaruhkan nyawa melahirkannya
ke dunia.
Agen Casino Slot - Ya memang betul, anak yang baru saja kulahirkan bukanlah
berasal dari benih koko atau suamiku sendiri tapi dari benih mas Yanto,
seorang pria pribumi yang merupakan partner bisnis Koko dan sudah
berkeluarga. Aku sempat khawatir apakah anakku nantinya akan lebih mirip
bapak biologisnya dibadingkan dengan ibunya, karena kalau hal ini
terjadi maka perselingkuhanku akan langsung ketahuan. Tapi ketakutanku
ternyata tidak beralasan karena mata anakku tetap sipit dan berkulit
putih walaupun beberapa bagian wajahnya lebih mirip mas Yanto dari pada
Koko.
Aku berharap akan bertemu mas Yanto nanti di jam besuk untuk
memperlihatkan kepadanya bahwa anak biologisnya itu sehatsehat saja.
Dalam kegembiraannya Koko dan mertua perempuanku mengatakan bahwa mereka
berharap aku melahirkan 2 sampai 3 anak lagi agar rumah tidak sepi
katanya. Aku hanya tersenyum kecut karena aku tidak begitu yakin apakah
mas Yanto masih mau menghamiliku lagi ? Bahkan aku juga tidak tahu
apakah aku masih punya kesempatan untuk bercinta dengan mas Yanto lagi.
Namaku
Syeni, umurku saat itu 29 tahun, aku keturunan Chinese yang masih totok
dan aku sekarang jadi ibu rumah tangga yang seharihari bertugas merawat
kedua mertuaku karena suamiku yang umurnya jauh lebih tua dariku masih
serumah dengan orang tuanya. Aku baru menikah satu tahunan dengan Koko
dari perjodohan antar keluarga. Sebenarnya bukan aku tidak mampu mencari
pacar sendiri untuk jadi suamiku tetapi kebanyakan pacarku tidak sesuai
dengan selera orang tuaku yang cukup kolot sehingga akhirnya aku
terlambat kawin. Menurut orangorang wajahku sangat khas oriental dengan
kulit yang putih bersih, rambutku hitam lurus panjang sampai melewati
bahu.
Keistimewaanku adalah ukuran dadaku yang ekstra besar tapi
padat demikian juga dengan pinggulku dan bulatan pantatku yang agak
besar. Bila koko sudah memintaku berpakaian yang seksi, maka sangat
sulit melarang lakilaki untuk tidak melihatku dengan pikiran jorok
mereka. Sebelum menikah, pergaulanku cukup bebas dalam artian aku selalu
tidur dengan pacarpacarku sejak masih di SMA. Tidak kurang dari lima
orang cowok pernah meniduri aku, masingmasing antara satu sampai dua
tahunan lama berhubungannya.
Tentu saja tidak banyak yang tahu
reputasiku kecuali bekas cowokcowokku itu sendiri karena orang lain
tahunya aku adalah gadis yang baik dan aktivis gereja. Malahan dari lima
orang cowok yang pernah meniduri aku, tiga diantaranya justru aku yang
merenggut keperjakaan mereka. Menikah dengan Kokoku sekarang seolaholah
hukuman bagi pergaulan bebasku sebelumnya, ruang gerakku menjadi sangat
terbatas karena hampir tidak bisa keluar rumah kecuali untuk belanja
atau ke gereja.
Belanja keperluan keluarga sudah terlalu
melelahkan bagi mertuaku, sehingga aku bisa pergi sendiri karena koko
juga tidak mau mengantar. Kalau ke gereja apalagi, Kokoku dan
keluarganya sangat paranoid dengan gereja terutama pendetapendetanya
tapi untungnya mereka tidak melarangku untuk ikut aktivitas gereja
terutama yang tidak harus keluar sumbangan.
Setelah setahun
menikah, aku belum memperlihatkan tandatanda akan hamil padahal kedua
mertuaku terusterusan bertanya karena menganggap kesempatan untuk
anaknya sudah semakin sempit. Aku menjadi cukup stress memikirkannya
karena kalau diperiksa ke dokter semuanya baikbaik saja. Apakah ini
karena dulu aku pernah menggugurkan kandunganku sampai lima kali ? Tentu
saja aku tidak pernah bisa menceritakan hal ini ke dokter kandunganku.
Malah
aku bersyukur dokterku tidak bisa menemukan bekasbekas aborsi yang
pernah aku lakukan. Dari setiap hubungan dengan kelima orang pacarku,
masingmasing pernah membuatku hamil. Nafsu berahiku yang sangat besar
sering membuatku lupa tempat dan waktu untuk minta segera disetubuhi
kepada pacarpacarku. Akibatnya ada beberapa persetubuhan yang memaksa
pacarku melepaskan spermanya di dalam tanpa memakai pengaman.
Tentu
saja hanya aku sendiri yang tahu berapa kali aku pernah melakukan
aborsi, bahkan sebagian besar cowokku tidak tahu bahwa mereka telah
membuatku hamil karena aku keburu memutuskan hubungan dengan mereka.
Hanya pada kehamilan pertama saja yang diketahui cowokku karena saat itu
juga aku sendiri panik dan terjebak dalam kebingungan yang
berlarutlarut sampai usia kandunganku hampir tiga bulan sebelum akhirnya
bisa digugurkan.
Aku kenal dengan mas Yanto karena diperkenalkan
oleh Kokoku sebelum kami menikah. Mas Yanto merupakan partner bisnis
Kokoku sejak lama, mereka mendirikan perusahaan samasama yang terus
berjalan sampai sekarang. Sejak pertama kali bertemu aku punya perasaan
aneh tentang mas Yanto, bukan perasaan buruk malah sebaliknya yaitu aku
tertarik kepada mas Yanto sebagai wanita terhadap pria. Kenapa aku
bilang aneh karena aku biasanya tidak pernah tertarik kepada pria
beristri dan aku juga sebenarnya tidak pernah tertarik pada pria
pribumi.
Umur mas Yanto lebih tua dari koko, sangat ramah dan
penuh perhatian, selalu mendengar lawan bicaranya tanpa pernah
meremehkannya walaupun ternyata dia lebih benar. Hal ini sangat berbeda
dengan kokoku yang tidak pernah menanggapiku kalau pendapatku sudah
dianggapnya salah. Secara fisik walaupun sudah umur 40an, mas Yanto juga
terlihat seksi dengan bulubulu tangannya yang lebat. Sedangkan kumis
dan jenggotnya yang lebat tapi beruban menunjukkan kematangannya dengan
asam garam kehidupan.
Tekanan mertua dan suami ditambah rahasia
masa lalu yang tidak bisa aku ceritakan pada siapapun membuat aku sering
sakitsakitan sampai akhirnya aku bisa berkomunikasi dengan mas Yanto.
Awalnya sederhana saja, aku memang sengaja mencari dan mengadd akun mas
Yanto di FBku. Rasa ketertarikanku pada mas Yanto membuatku nekat ingin
lebih mengenal dia dan berusaha bisa berkomunikasi. Ternyata mas Yanto
sama sekali tidak keberatan berkomunikasi denganku dengan catatan jangan
sampai diketahui oleh kokoku karena dia tahu persis adat buruknya.
Oleh
karena itu kami hanya menggunakan identitas asli saat menggunakan akun
fesbuk tetapi untuk chatting masingmasing sudah punya nama samaran lain.
Awalnya aku hanya berkomunikasi untuk berbasa basi saja atau
bertanyatanya seputar pekerjaan kokoku supaya aku bisa lebih mengerti
dia. Kokoku benarbenar terlalu malas untuk menerangkan pekerjaannya
sendiri kepadaku karena aku Cuma lulusan SMA dibandingkan dia yang
lulusan S1 perguruan tinggi ternama dan S2 dari luar negeri.
Tapi
lama kelamaan aku mulai berani curhat ke mas Yanto, tentu saja awalnya
hanya untuk halhal sepele tapi lama kelamaan karena jawabanjawaban dari
mas Yanto begitu menyejukkan aku mulai memasuki daerah pribadi. Seperti
keluhanku saat bersetubuh dengan koko sampai kepada kehidupan seksku di
masa lalu. Sebenarnya sih aku terjebak oleh kecerdikan mas Yanto yang
mulai melihat bahwa pengalaman seksku lebih baik dari pada kokoku.
Tapi
karena dia tidak pernah menghakimi sama sekali perbuatanku, maka aku
malah merasa benarbenar telah menemukan teman curhatku. Tentu saja aku
belum berterus terang bahwa aku pernah melakukan aborsi, bahkan sampai
lima kali, karena aku belum berani menebak reaksinya terhadap hal yang
satu ini. Chatting di internet memang memungkinkan orang untuk melewati
batasbatas yang hampir tidak mungkin dilakukan di dunia nyata oleh
orangorang yang sebenarnya saling asing sama sekali.
Awalnya aku
yang mencoba memancingnya untuk menaikkan status menjadi berpacaran di
dunia maya karena toh sekarang kami sudah menggunakan nama samaran
masingmasing. Ternyata mas Yanto bersedia saja selama kami menambah
beberapa kode pengaman untuk mencegah akun masingmasing diterobos orang
lain.
Jadilah kami mulai berpacaran di dunia maya, seperti pacaranku
sebelumnya aku merasa bebas untuk berhubungan seks dengan pacarku
termasuk yang di dunia maya kali ini. Apabila aku belum orgasme setelah
disetubuhi koko, aku minta mas Yanto untuk memuaskanku sampai orgasme
melalui persetubuhan ala chatting. Apabila mas Yanto bilang aku remas
remas payudaramu, maka aku meremasremas payudaraku dengan membayangkan
mas Yanto yang melakukannya.
Biasanya hanya sampai mengeluselus vaginaku saja oleh chattingannya mas Yanto, aku sudah bisa orgasme.
Aku
benarbenar mulai tergilagila dengan mas Yanto dan benarbenar mulai
menganggap bahwa aku ini adalah pacar gelapnya dia. Untuk semakin
memudahkan komunikasi kami, mas Yanto lalu mengajarkanku untuk
memanfaatkan webcam dari netbookku sehingga sekarang kami bisa saling
melihat satu dengan lainnya.
Tanpa malumalu aku sering tampil di
depan webcam mulai dari berpakaian seksi, berpakaian minim, bertelanjang
bulat sampai beronani. Tentu saja hal itu hanya bisa aku lakukan saat
koko sedang tidak ada di rumah, sedangkan mertuaku tidak mungkin bisa
memergokiku karena kamarku ada di lantai 2. Bercumbu di dunia maya lama
kelamaan mulai tidak cukup buatku, aku mulai menginginkan bercinta
sungguhan dengan mas Yanto. Saat aku sampaikan keinginanku ini, ternyata
mas Yanto pun punya keinginan yang sama.
Walaupun begitu ternyata
sangat sulit menemukan waktu yang pas untuk bertemu karena mas Yanto
ingin persetubuhan yang pertama harus penuh kesan bukan persetubuhan
singkat di mobil misalnya. Hal ini membuatku hampir menjadi putus asa
karena waktu yang tersedia bagiku amat terbatas yaitu saat aku ke pasar
atau ke gereja. Tapi akhirnya kesempatan itu datang juga, karena suatu
hal Koko tidak bisa pergi ke Singapura untuk membeli obat buat mertuaku
sehingga dia memintaku yang pergi ke sana.
Kesempatan ini tidak
aku siasiakan, aku sekalian membujuk Koko untuk membiarkan aku berobat
menyuburkan kandunganku di Singapura, terserah itu dilakukan di rumah
sakit atau ke shinshe yang ada di sana. Dasar kalau sudah hoki, ternyata
mertuaku sangat mendukung bahkan ikut mencarikan informasi mengenai
klinik yang bisa aku datangi. Akhirnya aku dapat ijin untuk pergi ke
Singapura selama lima hari karena memang perawatannya sendiri memerlukan
proses pengambilan sampel sebelum dan saat memasuki masa suburku.
Aku
mengatur jadwal kepergianku bersamasama dengan mas Yanto, tentu saja
tanpa sepengetahuan Koko. Kami akan menginap di hotel yang sama tetapi
berbeda kamar, mas Yanto sendiri menyiapkan dua kamar untuk berjagajaga
dari semua kemungkinan. Penerbangan kami tadinya akan dibuat berbeda,
tetapi mas Yanto khawatir kalau ada sesuatu menimpaku karena aku tidak
pernah benarbenar pergi sendiri ke luar negeri sehingga akhirnya kami
menggunakan penerbangan yang sama.
Pada hari H sesampainya di
bandara aku segera bergegas ke business lounge seperti yang diminta mas
Yanto karena dia sudah menunggu di sana. Setelah cipika cipiki kami
mencoba mengobrol, ternyata semua jadi kikuk lagi tidak selancar waktu
ngobrol chatting di internet tapi akhirnya mas Yanto berhasil mencairkan
suasana dengan gurauangurauannya. Walaupun kami berusaha bersikap
sewajar mungkin tapi tidak bisa dipungkiri tetap terlihat ada suasana
kemesraan di antara kami.
Sebagian orang di sana sering melirik
kami dengan pandangan heran karena melihat pasangan pribumi sawo matang
berbaju kasual dengan Chinese putih yang sangat sipit yang berbaju
seksi. Akhirnya waktu untuk boarding tiba, sebelum kami berjalan ke
boarding lounge mas Yanto tibatiba berbisik padaku untuk melepas celana
dalamku di toilet business lounge sebelum naik pesawat. Mukaku sampai
merah merona karena jengah mendengarnya dan sempat protes karena aku
sudah memakai rok mini yang tinggal 1/3 paha kalau sedang duduk tapi mas
Yanto keukeuh pada permintaannya.
Walaupun aku tidak mengerti
tujuannya tetapi aku turuti juga kemauan mas Yanto yang menungguku
melepas celana dalamku di luar pintu toilet dengan senyuman nakal. Entah
bagaimana caranya mas Yanto bisa mengatur kami duduk berdampingan di
pesawat padahal waktu checkin kami terpisah dan kami duduk di baris yang
memang hanya ada dua kursi saja. Aku kembali terheranheran saat mas
Yanto mengambil selimut yang tersedia di bagasi cabin dan memakainya
untuk menutupi pahaku yang hanya tertutup rok mini.
Pikirku
mungkin mas Yanto tidak terbiasa berjalan dengan wanita yang berpakaian
seksi karena istri dan anak perempuan mas Yanto sehariharinya pakai
jilbab. Hal itu berbeda dengan Kokoku yang selalu menginginkan aku
berpakaian seseksi mungkin, apalagi karena payudaraku sangat besar dan
bulat membuat dia selalu membelikan aku bajubaju yang membuat kelebihan
ukuran dadaku semakin terlihat.
Di dalam pesawat aku mulai berani
bergelendotan manja dengan mas Yanto yang membalasnya dengan
kecupankecupan kecil di pipi dan bibirku. Jantungku mulai berdebar
kencang membayangkan apa yang akan kami lakukan selama beberapa malam ke
depan tanpa gangguan siapapun. Setelah pesawat takeoff tangan mas Yanto
mulai masuk kebalik selimut yang menutup pahaku.
Sekarang aku
jadi mengerti tujuan mas Yanto menyuruhku membuka celana dalam dan
kemudian menutupinya dengan selimut. Tanpa kusadari kulit wajahku
kembali merah merona dan nafasku mulai memburu, padahal tangan mas Yanto
baru memijatmijat pahaku saja.
Hhhhhhhh . Aku mendesah pelan sekali
saat tangan mas Yanto mulai mengusapusah pangkal pahaku. Secara
naluriah aku membuka pahaku selebar yang memungkinkan di kursi pesawat
dan merubah posisi dudukku agak sedikit melorot pada sandaran kursi
supaya seluruh bagian vaginaku lebih mudah dijangkau.
Ahhhh
mmmassshhhhh. Aku mendesah tertahan sambil memeluk tangan mas Yanto
ketika kelentitku mulai diusapusap jari tangannya dan mebuat cairan
vaginaku mulai membasahi lubang senggamaku.
Masukin massh
ohhhmasukiiiinnnn ajamassshhhh Erangku karena sudah tidak tahan lagi
kalau jarijari mas Yanto hanya menggesek di luar lubang senggamaku saja.
CLEEPPP
.. kurasakan salah satu jari mas Yanto sudah masuk ke dalam liang
senggamaku. Srrtt..srrttt .srrrtt dengan cepat jari itu keluar masuk
liang senggamaku di balik selimut.
Aaa.a aku berusaha bertahan
sekuat tenaga supaya tidak mengeluarkan jeritan kenikmatanku hingga
akhirnya tanpa sadar aku menggigitgigit lengan mas Yanto yang dari tadi
sudah aku peluk.
Ooohhh Tuhaann .oohh Tuhann nikmat sekaliohhhh Gumamku saat kurasakan orgasmeku hampir tiba.
Oucccchhhhhhhh..masss.ahhhhhh. Tanpa sadar aku menggeliat di kursi saat
orgasmeku datang dan membuat selimutnya melorot walapun mas Yanto masih
sempat menariknya kembali.
Aduuuh enak sekali mas terima kasih ya
Kataku sambil membantu mas Yanto membersihkan jarijari tangannya yang
belepotan oleh cairan vaginaku sampai ke punggung dan telapak tangannya.
Aku juga sempat mencubit mas Yanto karena cemburu ketika seorang
pramugari mencoba bermain mata dengannya sambil memasukkan jarinya
kedalam bibirnya walaupun mas Yanto hanya menanggapinya dengan senyum
ramah biasa. Mungkin pramugari itu bisa menduga apa yang dilakukan mas
Yanto kepadaku dari balik selimut yang menutupiku.
Fantasiku mulai
melayang ke manamana, bayangkan saja dalam waktu kurang dari 5 menit
dan hanya dengan jari tangannya saja mas Yanto bisa membuatku orgasme.
Padahal selama ini setiap cowok yang sudah meniduri aku jarang sekali
yang bisa membuatku orgasme. Aku jadi makin tidak sabar ingin segera
berhubungan badan dengan mas Yanto, kata beberapa temanku penis orang
pribumi rasanya lain dan gaya mereka bercinta juga berbeda. Dari
pengalamanku berhubungan badan dengan Koko maupun kelima pacarku yang
semuanya Chinese, semua rasanya sama saja kalau sudah di dalam liang
senggamaku walaupun ukuran penisnya bedabeda.
Beberapa menit
kemudian pesawat sudah mendarat di Changi Airport dan kembali saat kami
jalan berdua menuju imigrasi orangorang sering memandang kami dengan
pandangan ganjil atau senyum nakal. Waktu aku tanya ke mas Yanto apakah
dia melihat seperti yang aku lihat atau itu hanya perasaanku saja karena
pertama kalinya kami bepergian bersama. Mas Yanto menjawab bahwa dia
juga melihat apa yang aku lihat, menurutnya selain perbedaan ras
penampilan kami memang jauh berbeda.
Mas Yanto berpenampilan
dewasa dan kalem, sedangkan aku terlihat seksi dan nakal karena mungkin
sudah dibiasakan oleh Kokoku. Saran dari mas Yanto adalah aku merubah
sedikit penampilanku agar kami tidak jadi terlalu mencolok. Walaupun
tidak dikatakannya langsung, aku juga mengerti bahwa dia tidak ingin aku
dianggap sebagai wanita bayaran yang mendampingi pengusaha atau pejabat
pribumi yang sedang berlibur.
Tanpa terasa kami sudah sampai di
hotel Grand Hyatt di Scotts Road yang biasa di pakai Koko kalau dia ke
Singapore. Kamarkamar kami selain berbeda juga berada di tower yang
terpisah dengan lift sendirisendiri. Mas Yanto sudah memperhitungkan
semuanya dengan cukup teliti karena dia tahu betul sifat Kokoku. Mas
Yanto juga sudah membeli SIM Card lokal untuk kami pakai berkomunikasi
satu sama lain selama di Singapore. Begitu sampai ke kamar aku mulai
gelisah karena sangat kangen dengan mas Yanto, apalagi dengan kejadian
di pesawat tadi.
Tapi mas Yanto pesan bahwa aku jangan mengontak
dia tapi harus menunggu dia yang mengontak aku karena dia belum
mempersiapkan HPku untuk diisi nomor lokal tadi. Tingtoooooong tibatiba
bel kamarku berbunyi. Ternyata mas Yanto yang ada di luar pintu. Aku
segera membukakan pintu untuknya dan menyambutnya dengan gembira karena
benarbenar tidak menyangka mas Yanto akan ke kamarku secepat ini.
Hhhhhhmmmmmpppphhhh . Aku langsung mencium bibirnya dengan penuh rasa rindu sampai lupa menutup pintu kamarku.
Kok
lama sekali datangnya . ? Kataku manja setelah kami selesai berciuman,
padahal aku sendiri baru saja meletakkan koper dan bersihbersih sedikit
tapi belum sempat ganti baju.
Saya tadi harus cari tahu dulu siapa
pemilik benda ini jawab mas Yanto sambil memperlihatkan celana dalam
hitam transparan yaitu celana dalam yang aku copot di Cengkareng,
rupanya mas Yanto berhasil mencomotnya dari tasku tanpa aku ketahui.
Aduuuuh kok jadi ada di sana sih ? Mukaku langsung berubah merah karena malu.
Waktu aku berhasil merebutnya malahan mas Yanto kembali memelukku
dengan satu tangannya sedangkan tangan yang lain langsung merogoh masuk
kedalam rok miniku yang tentu saja masih belum memakai celana dalam
lagi.
Aku segera melepas rok miniku itu sehingga sekarang bagian
bawahku sudah telanjang. Mas Yanto langsung meresponnya dengan
melepaskan celana yang dipakainya dan kemudian celana dalamnya.
Iiiiiihhhhhhhh . !!! Spontan aku berteriak kaget waktu melihat penis mas Yanto yang sudah mengacung ke arahku.
Penis mas Yanto ukurannya biasabiasa saja, tapi yang sangat berbeda
adalah warnanya yang hitam kemerahan dan bentuknya yang pipih bukan
bulat. Di sekeliling penisnya terlihat banyak uraturat pembuluh darah
yang menggelembung sehingga penis itu seperti batang pohon yang dililit
oleh akarakar bahar disekelilingnya. Aku merasakan liang senggama di
vaginaku berkontraksi dan mulai lembab karena bentuk penis Yanto yang
sebenarnya agak menyeramkan bagiku tetapi mulai membangkitkan gairah
berahiku dengan seketika.
Kenapa sayang ? Tanya mas Yanto keheranan.
Aku belum pernah lihat penisnya pri eh seperti ini Jawabku kagok
Maksudnya belum pernah liat penis orang pribumi ya ? Canda mas Yanto
Mau cicipin sekarang ?
Mauuuuu . Kataku manja sambil mencium mas Yanto, sedangkan tangan kananku memegang penisnya.
Vaginaku semakin lembab oleh cairan dan mulai terasa berdenyutdenyut
karena aku terangsang sendiri saat menggenggam penis mas Yanto. Ketika
menggenggam penisnya yang pipih, aku seperti sedang memegang ikan lele
yang besar yang berontak ingin lepas.
Masukkin langsung aja masss .
Aku udah ga tahan pengen diijut kataku memakai istilah dalam bahasa
sunda jalanan untuk bersetubuh.
Tanpa menunggu lagi mas Yanto
langsung mendorong tubuhku ke dinding kamar hotel, kemudian dengan
menekuk kedua lututnya penisnya mulai diarahkan vaginaku untuk mencari
lubang senggamanya. Kepala penis mas Yanto aku pegang dengan jarijariku
untuk membantunya mencapai liang senggamaku. Terus terang aku belum
pernah bersetubuh sambil berdiri dengan cowokcowokku sebelumnya, apalagi
dengan Kokoku.
Aaaaahhhhhh Aku mendesah saat kepala penisnya masuk
kedalam liang senggamaku, mas Yanto tidak langsung memasukkan seluruh
batangnya tapi memutarmutar dulu kepala penisnya seolaholah ingin
mengenali situasinya dulu.
BLESSSSSSSS pelanpelan batang penis mas
Yanto masuk ke dalam liangku sampai masuk seluruhnya dengan mulus karena
vaginaku benarbenar sudah siap menerima tamu.
Adddddaaaawwwwwwww ..auhhhhhhaaaahhhhhh . Aku mengerang kenikmatan.
Sambil tangannya menyangga kedua pantatku, mas Yanto meluruskan kembali
kakinya yang tadi ditekuk sehingga otomatis aku terangkat ke atas
seperti melayang dan terasa nikmat sekali. Kemudian aku diminta untuk
melingkarkan kaki di pinggulnya sedangkan tanganku memeluk lehernya.
Mas
Yanto mulai memompa penisnya keluar masuk vaginaku dengan gerakan pelan
sambil sedikit menekan sehingga aku merasa sedang dipaku di dinding
dengan penis sebagai pasaknya. Cairan vaginaku mengalir dengan derasnya
sampai keluar dan membasahi bulu kemaluan kami berdua.
Ahhh .ahhhh
hehhhhhehhhhahhhhahhh aku terus mengeluarkan desah nikmat mengikuti
irama gerakan penisnya dengan mata sipitku yang terpejam.
Pakaian
bagian atasku yang masih lengkap dengan BH karena belum kulepas mulai
kusut dan basah oleh keringat, pakaian mas Yanto juga sudah mulai
acakacakan. Posisi bersetubuh kami memang hanya melekatkan tubuh pada
bagian pinggul kebawah sehingga tidak terlalu mengganggu.
Aduuuhhhh massshh enak sekali .ahhhh .enak terusshhhshhhh Aku mulai meracau bersamaan denga semakin memuncaknya rasa nikmatku.
Aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh masssssssss.akuuuudappppaaaaaaaattt aku menjerit saat orgasmeku meledak dengan tibatiba.
Kaki dan tanganku langsung menjepit tubuh mas Yanto dengan kencang,
mukaku terasa memerah dan mata sipitku tibatiba melotot saat mencapai
puncak kenikmatanku dari penis orang pribumi pertamaku.
Setelah
klimaks orgasmenya berlalu, aku langsung merasa lemas sehingga kakiku
tidak kuat lagi menjepit pinggangnya dan terjuntai lemas. Mas Yanto
menghentikan pompaannya, kemudian memelukku dan menyandar kepalaku di
bahunya lalu aku dibopongnya ke ranjang dengan penisnya masih ada di
dalam vaginaku.
Uuuuuuuuhhhhhhhhhhh .. aku melenguh nikmat saat penis mas Yanto terlepas dari vaginaku setelah membaringkanku di tempat tidur.
Dengan telaten mas Yanto melepas baju dan BH yang tersisa, kemudian dia
melepaskan juga bajunya sendiri sehingga sekarang kami berdua sudah
telanjang bulat. Aku lihat penis mas Yanto masih tegak melengkung ke
atas dan berkilatkilat terkena cahaya dari layar TV. Rupanya mas Yanto
masih belum ejakulasi, padahal biasanya cowokcowokku ejakulasi duluan
sebelum aku orgasme atau paling tidak bersamaan datangnya.
Kakiku
direntangkannya lebarlebar dengan satu tangannya sedangkan tangannya
yang lain mengocokngocok penisnya sambil diarakan ke liang senggamaku.
BLESSSSS .. dengan sekali genjotan pada pinggulnya seluruh batang
penisnya langsung masuk ke dalam vaginaku sampai ke pangkalnya.
Auuuuuhhhhhhhhhhhhh..Masshh pelanpelan jeritku karena merasa sedikit
ngilu pada vaginaku akibat persetubuhan kami yang sambil berdiri tadi.
Dengan lembut mas Yanto mulai menggerakkan penisnya maju mundur di
dalam liang senggamaku yang belum terlalu basah setelah tadi rehat untuk
mengulum penis itu tadi. Walaupun begitu bukan berarti kenikmatannya
berkurang, apalagi mas Yanto memang sangat telaten mencaricari area di
dalam rongga liang senggamaku yang lebih sensitif apabila disentuh
dengan penisnya.
Aduh mas enak sekali di situ .ohhhh
.ohhhh.oohhhhhhh Reaksi spontanku terhadap titik sensitif yang disentuh
penisnya juga menjadi sangat membantu mas Yanto untuk mengerti
kebutuhanku.
Tanpa harus menunggu lama vaginaku mulai basah lagi.
CROK. CROK . CROK . CROK .CROK .mulai terdengar bunyi nyaring dari
cairan vaginaku yang terpompa keluar oleh gerakan penis mas Yanto.
Ohhhhhh.enak sekaliahhhh.ahh..ahh. Aku terus mendesah nikmat
Mas
Yanto menaikkan kakiku ke bahunya dan merubah posisi badannya menjadi
setengah berjongkok sehingga pinggulku otomatis agak terangkat juga.
Dalam posisi ini tanpa ampun mas Yanto memompakan penisnya dengan sangat
cepat membuatku tubuhku bergoyanggoyang sesuai irama pompaannya.
Penisnya terasa melesak sangat dalam ke arah rahimku membuatku ingin
meraung raung kenikmatan kalau tidak malu sama mas Yanto, akhirnya aku
meremasremas dan menggigitgigit bantal yang ada di kepalaku sebagai
pengalihannya.
Arrrrkkkhhhhh .arrrkkkkkhhhh .arrrkkkkhh Akhirnya
aku hanya mengeluarkan erangan tertahan dengan badan yang
melentinglenting di ranjang.
CROKCROK CROK.CROK CROK Bunyi becek dari vaginaku semakin keras terdengar
AAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH Aku melolong kenikmatan saat aku
kembali mendapat orgasme. Mataku yang sipit membelalak sejenak sebelum
berputar sampai hanya kelihatan putih matanya saja.
Pompaan penis
mas Yanto makin lama makin pelan mengikuti redanya puncak orgasmeku,
kakiku juga diturunkan dari bahunya lalu tubuhnya direbahkan sambil
menindih tubuhku.
Kamu bisa menikmatinya sayang ? Bisik mas Yanto
sambil mencium bibirku dan mengecupngecup pipi serta leherku Aku belum
keluar lhooo
Enak sekali mas, benarbenar merupakan pengalaman yang sama sekali baru Jawabku sambil membalas ciuman dan kecupannya.
Mas mau minta Syeni ngapain supaya mas bisa keluar ? Aku menawarkan bantuan agar mas Yanto bisa ejakulasi.
Mas Yanto minta kami merubah posisi dengan aku ada di atasnya tanpa
melepaskan penis dari vaginaku terlebih dahulu. Akhirnya sambil
berciuman kami berguling di ranjang sampai posisi kami berbalik di sisi
lainnya. Aku lihat bed cover tempat kami bersetubuh sebelumnya sudah
basah oleh cairan vaginaku sehingga meninggalkan noda yang cukup lebar.
Ahhhh . Aku mendesah pelan saat payudaraku dicium dan diremas oleh mas Yanto.
Dengan lahap putting payudaraku di hisaphisapnya, sedangkan payudaraku
yang lainnya di remasremas dengan tangannya. Payudaraku sangat besar,
sehingga telapak tangan mas Yanto yang sudah lebarpun hanya bisa meremas
tidak sampai setengah bagiannya. Sambil menikmati permainan mas Yanto
pada payudaraku dalam kondisi setengah tengkurap aku mulai bergerak
memaju mundurkan pinggulku untuk menggesekan penis Yanto dalam lubang
seggamaku.
Ohhhhh.shhhhh Aku kembali mendesah menikmati hasil dari pergerakanku sendiri.
Makin lama aku aku bergerak makin cepat dan diimbangi oleh mas Yanto
dengan gerakan pinggulnya yang menekan penisnya makin kedalam saat
gerakan mundurku membuatku menjeritjerit nikmat.
AAAAHHHH
.AHHHHH..AHHHHHH .AAmmmpppphhhhhh Jeritanku kadang disumpal mas Yanto
dengan ciumannya, mungkin dia khawatir jeritanku mengganggu tamutamu
lain.
Aku kemudian diminta untuk mengambil posisi dengan badan yang
lebih tegak seperti sedang menaiki kuda sehingga gerakanku sekarang
adalah naik turun. Mas Yanto tetap mengimbangiku dengan menaikkan
pinggulnya untuk menyambut setiap gerakan turunku yang membuat seolah
penisnya menancap dalamdalam tembus sampai jantungku. Belum lagi
aktivitas tangannya yang meremas payudaraku, mempermainkan putingnya
atau mempermainkan kelentiku.
Massenak mashhh. Kontolnya enak
sekali.mashhh kontolnyaaaahhh aku meracau dengan pilihan katakata yang
sudah tidak terkontrol lagi.
Ohhhh.ohhhhhohhhhh.ohhhh..
Gelombang orgasme terasa mulai
muncul lagi sehingga aku mulai mempercepat gerakanku. Butirbutir
keringat mulai muncul di sekujur tubuhku membuat tubuhku menjadi kuning
berkilatan. Rambutku yang asalnya panjang terurai sampai ke punggung
mulai acakacakan menutupi sebagian mukaku sampai ke dadaku.
Mass.aaakkkuuu udaaah mau dappaaatthhhh .. teriakku dengan tubuh mulai
bergetar karena diterjang gelombang orgasme yang begitu nikmat.
Syeniii.saya juga akan keluarrrr . Sambut mas Yanto sambil menahan
pinggulku dibawah dan dia sendiri melentingkan tubuhnya untuk membuat
penisnya tertancap dalamdalam.
Ouuhhhhh keluarkan semua pejunya
masshhh .untukkuu.. Keluarnya air mani di dalam tubuhku seperti bonus
bagi kenikmatan sebelumnya.
SROOOOTTT.SROOOTTT .SROOOTTTT .SROOOTTT.SROOOOTTT srrrt srrtttsrttt
Lima semprotan air mani yang kuat aku rasakan membanjiri rahimku
diikuti beberapa semprotan kecil sesudahnya. Untuk sejenak aku seperti
tidak sadarkan diri, tidak ada yang bisa aku ingat selain kenikmatan
puncak yang sedang aku rasakan sekarang.
Orgasme yang dibarengi
dengan semprotan air mani mas Yanto merupakan orgasme pamungkas yang
sempurna bagiku. Setelah berahiku mulai reda badanku ambruk di atas
tubuh mas Yanto yang segera memelukku dengan mesranya. Rambutku yang
acakacakan dirapikannya dan kemudian menciumi aku dengan hangat.
Syeni, kamu sangat luar biasa . Saya benarbenar dipuaskan oleh kamu Bisik mas Yanto kepadaku dengan suara yang mesra.
Mas Yanto juga hebat sekaliaku sangat menikmati ijutannya bikin ketagihan Jawabku malumalu dengan nafas masih belum teratur.
Apalagi semprotan pejunya juga sangat enak, nikmat sekali . Lanjutku sambil tersenyum manis.
Kamu mau aku cariin pil anti hamil untuk berjagajaga ? Mas Yanto
berbalik tanya seperti teringat sesuatu setelah aku bicara soal
semprotan air maninya di dalam tubuhku tadi.
Ga usah mas, malah
lebih baik kalau aku bisa punya anak dari mas Kataku manja hingga jadi
malu sendiri dan membenamkan mukaku di dadanya.
Mas Yanto kemudian
mengangkat mukaku dan memandangku dengan lembut tapi terlihat serius
Syeni kamu pikirkan baikbaik dulu, jangan sampai omongan kamu itu hanya
bawaan emosi karena kita habis bercinta
Tapi saya tidak keberatan kalau Syeni memang ingin dibuahi dengan benihku Lanjut mas Yanto
Aku hanya mengangguk sebagai jawabannya karena tekadku sudah bulat,
bahkan sebelum pergi ke sini aku memang sudah bertekad untuk punya anak
dari mas Yanto saja dari pada dibilang tidak subur oleh keluarga kokoku.
Aaaahhhhhhhhhhhhhh . Aku kembali mendesah saat mas Yanto melepas penisnya yang mulai lunak kembali.
Dia kemudian mengambil handuk kecil dari kamar mandi yang sudah di beri
air hangat, dengan lembut dibasuhnya vaginaku dengan handuk hangat tadi
sampai bersih baru dia membersihkan penisnya sendiri. Setelah membuka
bed cover yang basah oleh keringat kami dan cairan vaginaku, kami
berbaring kembali di ranjang dengan tetap bertelanjang bulat. Saat itu
kami pergunakan untuk lebih mengenal perabotan masingmasing yang
sebelumnya dipergunakan.
Bulu vaginaku yang hitam tipis dan
berbentuk pohon palm merupakan favorit mas Yanto selain kelentitku yang
panjang. Mas Yanto juga bisa menebak bahwa aku udah pernah hamil lebih
dari dua bulan sebelum digugurkan hanya dari bentuk putingku yang memang
sudah membesar dan berwarna lebih gelap saat aku masih perawan. Aku
hanya bisa mengiyakan dan minta maaf karena tidak berterus terang
sebelumnya sambil jantungku jadi berdebar takut perasaan mas Yanto jadi
berubah terhadapku.
Mas Yanto ternyata tidak marah, hanya dia
berpesan kalau memang ingin serius tentang dihamili olehnya, maka dia
tidak ingin aku menggugurkan kandungannya lagi. Saat aku bertanya
mengenai kenapa penisnya berbeda dengan penispenis yang pernah aku kenal
apakah ada hubungan dengan ras. Dia bilang perbedaan utama adalah
karena sebagai muslim penisnya sudah disunat sejak kecil sehingga
pertumbuhannya berbeda dengan penispenis yang tidak disunat atau disunat
setelah dewasa.
Penis cowokcowokku memang ujungnya tertutup kulit
saat sedang tidak berereksi sedangkan kepala penis mas Yanto langsung
terbuka dengan lekukan miring dilehernya sehingga menjadi batas yang
jelas dengan batang penisnya. Aku coba kulum penis mas Yanto sampai
berereksi lagi sehingga sekarang aku bisa melihat dari dekat benda yang
tadi membuatku meraungraung kenikmatan. Tanpa sadar aku terhanyut untuk
menghisap dan menjilati kepala penis mas Yanto sampai mas Yanto akan
mendapat ejakulasi lagi.
Dia minta aku untuk menelan seluruh air
maninya dan tentu saja aku mau melakukannya dengan senang hati walaupun
sebelumnya aku tidak pernah mau kalau disuruh melakukannya oleh cowokku
yang pertama dan juga Kokoku. Mas Yanto bukan hanya sekedar berbeda rasa
penisnya, tapi juga berbeda dalam gaya bercintanya yang selalu
mengutamakan kepuasanku terlebih dahulu. Dia juga membuat aku tetap
punya harga diri walaupun hanya sebagai pacar gelapnya atau wanita
simpanannya.
diperlakukan tak
lebihnya sebagai obyek pemuas syahwat bagi cowokcowok yang meniduriku.
Pada saat aku memang membutuhkan hal itu tidak terlalu terasa, tapi
sangat menyakitkan pada saat mereka membutuhkanku karena umumnya mereka
tidak mau tahu apakah aku sudah siap dipenetrasi atau tidak. Selama di
Singapore kami bercinta sebanyak 3 sampai 4 kali dalam sehari, saat
bercinta di pagi hari kami sepakat untuk mengeluarkan air maninya di
luar supaya saat diperiksa di klinik tidak masuk ke dalam medical
recordku.
Tapi untungnya metoda terapi mereka tidak melarang aku
bercinta selama menjalankan pengobatan. Beberapa teknik bercinta kilat
juga kami coba praktekkan walaupun sebenarnya tidak perlu kalau melhat
situasi selama kami di sana, tapi mas Yanto yakin bahwa setelah kembali
ke Bandung kesempatan untuk bercinta memang akan sangat terbatas.
Bercinta di mobil atau di motelmotel short time akan menjadi sering kami
lakukan dan mas Yanto ingin memastikan bahwa aku bisa mencapai orgasme
sedikitnya satu kali.
Sesaat setelah mendarat di bandara
Cengkareng, mas Yanto kembali mengajakku bercinta di hotel Bandara
sebanyak dua kali untuk memastikan pembuahanku dengan benihnya karena
saat itu aku memasuki fase masa suburku sebelum akhirnya kami pulang
dengan menumpang travel yang berbeda. Begitu aku sampai rumah Koko
langsung menyetubuhiku tanpa memperdulikan apakah aku sedang kelelahan
atau tidak.
Tiga malam selanjutnya seperti siksaan bagiku karena
Koko terus menerus ingin menyetubuhiku, katanya untuk memanfaatkan masa
efektif terapi yang aku jalani. Akhirnya memang aku hamil dan naluriku
meyakini bahwa benih jabang bayiku adalah mas Yanto bukan suamiku. Aku
dan mas Yanto masih sering bertemu untuk bercinta sampai kandunganku
berusia 8 bulan, pengelola motel sering memandang kami dengan heran
melihat ada wanita hamil besar masih sewa short time di motelnya dia.
Walaupun begitu keluarga suamiku menjadi sangat gembira dan tidak ada
kecurigaan sama sekali bahwa benih cucunya berasal dari orang lain mitra
bisnis suamiku sendiri.
Komentar
Posting Komentar