Agen Casino 338A - Cerita Sex Memecah Keperawanan Adik Kelas - Nama saya Hendra (samaran). Saya seorang mahasiswa di suatu
universitas swasta yang cukup terkenal di Bandung. Suatu hari menjelang
ujian akhir semester, saya diajak oleh adik kelasku untuk belajar
bersama. Aku menerima saja, karena dari dulu semenjak ia masuk ke
jurusanku, aku memang sudah ingin jadi pacarnya.
Agen Casino 338A - Perawakannya
cukup cantik, dengan tubuh yang ramping terawat, dan tentunya kulit yang
putih karena ia keturunan Cina. Laura namanya. Begitu Laura mengajakku,
tentu saja kujawab, Mau.. Jam berapa? tanyaku. Jam 3 sore, di rumahku,
jangan terlambat soalnya nanti nggak selesai belajarnya, jawabnya. Wah,
kesempatan nih, pikirku. Setahuku, ia tinggal berdua saja dengan
pembantunya karena ayah dan ibunya yang sibuk mencari nafkah di luar
pulau Jawa.
Pulang kuliah, aku langsung bergegas pulang, karena
kulihat sudah jam 14:30 WIB. Dengan cepat kumasukkan buku yang sekiranya
akan dipakai ke dalam tas, karena takut terlambat. Sesampainya di rumah
Laura, aku langsung memencet bel yang ada di gerbang depan rumahnya,
rumahnya tidak terlalu besar, tapi cukup nyaman kelihatannya. Sempat aku
bertanya, kok rumahnya sepi banget. Kalau begitu berarti bonyoknya lagi
pada pergi, jawabku dalam hati.
Tak lama setelah itu, Laura
keluar membukakan pintu. Aku cukup kaget dengan penampilannya yang
menarik, kali ini dia memakai kaos yang cukup ketat dan celana pendek
ketat. Dia tersenyum lebar padaku, sambil mempersilakan aku masuk.
Ketika masuk, aku merasakan rumahnya benarbenar sepi. Langsung saja kita
ke ruang tengah, yuk! ajaknya.
Sesampainya di ruang tengah, aku
langsung duduk di karpet karena tidak ada sofa. Ruang tengahnya didesain
ala Jepang dengan meja Jepang yang pendek yang disertai rak majalah di
bawahnya.
Tunggu yah, aku mau mandi dulu, katanya, Habis
keringatan abis senam nih! Ternyata aku baru tahu kalau badannya bagus
karena ia sering senam. Kamu mulai aja dulu, nanti terangin ke aku yah,
katanya. Kalo mau minum, ambil aja sendiri, soalnya pembantuku sedang
sakit, dia lagi tiduran di kamarnya.
Cukup lama aku belajar sambil
menunggunya dan akhirnya aku bosan dan melihatlihat majalah yang ada di
bawah meja di depanku. Kulihat semuanya majalah wanita, mulai dari
kawanku, kosmo, dan majalah wanita berbahasa jepang. Tanpa sengaja,
ketika kulihatlihat kutemukan sebuah majalah yang berisikan foto cowok
bugil dengan otototot yang bagus di tengah majalah bahasa jepang itu.
Aku sempat kaget melihatnya. Bersamaan dengan itu, ia keluar dari kamar
mandi yang letaknya di sudut kamar tengah di mana aku duduk. Dia keluar
memakai kimono kain handuk putih. Karena keasyikan, aku tidak sadar
kalau dia mendekatiku. Kupikir dia pasti masuk ke kamarnya untuk
berpakaian terlebih dahulu. Aku sempat grogi, karena aku belum pernah
didekati oleh wanita yang hanya menggunakan baju mandi, karena di
rumahku tidak ada saudara perempuan, jadi aku merasa tidak biasa.
Ih, kamu, disuruh belajar malah liatliat yang anehaneh.
Ini mah nggak aneh atuh, kataku, Aku juga punya, dan badanku juga kayak
gini loh! bisikku sambil menunjuk ke salah satu model cowok di majalah
tersebut.
Aku memang sudah ikutan fitness sejak kelas 2 SMU, tak
heran kalau aku lebih terkenal karena badanku yang bagus dibanding
kegantenganku.
Ah, masa? katanya, Gua nggak percaya ah.
Kamu kok tahan sih liatliat kaya beginian? tanyaku.
Mana ada yang tahan sih? balasnya.
Tadi lagi nunggu kamu dateng ke sini saja aku sempet liatliat dulu
majalah itu lho! Jadi kamu tau khan, kenapa saya lama mandinya? jawabnya
sambil tersenyum mesum.
Ihh, kamu ini! balasku, Ternyata suka juga ya sama yang gituan.
Iya dong, tapi, Hendra katanya kalo maen langsung lebih enak ya
dibanding masturbasi? tanyanya. Saya sempat kaget ketika dia tanya hal
yang begitu dalamnya.
Kata kamu, kamu mirip ama yang di foto majalah itu, buktiin dong.
Wah, kupikir ini cewek sudah horny banget. Aku sempat grogi untuk kedua kalinya, aku cuma bisa tersenyum.
Iya sih katanya, tapi khan
Belum selesai aku bicara, dia langsung mencium bibirku.
Hendra, tau nggak kalo aku tuh sebetulnya udah seneng banget ama kamu
semenjak aku ketemu kamu, bisiknya sambil mencium bibirku. Aku kaget dan
responku cuma bisa menerima saja, soalnya enak sih rasanya. Terus
terang aku belum pernah dicium oleh cewek sampai seenak itu, dia
benarbenar ahli.
Tanpa sadar, posisinya sudah berada di atas
pangkuanku dengan paha yang menjepit perutku. Sambil menciuminya,
kueluselus pahanya dari atas ke bawah, dan dia mendesah, Akh enak
sekali! Kuteruskan aksiku sampai ke kemaluannya, kuraba klitorisnya, dan
kugosokgosok. Desahannya semakin keras, dan tibatiba dia berhenti. Wah,
kok berhenti? aku bertanya dalam hatiku. Langsung saja kubisikkan
padanya bahwa aku juga betulbetul menginginkannya jadi pacarku sejak
awal bertemu. Lalu mengapa kamu nggak bilang ama aku? tanyanya. Karena
aku takut kalau perasaan kita berbeda, jawabku. Dia sempat terdiam
sejenak.
Langsung timbul pikiran kotorku. Udah tanggung nih,
pikirku. Batang kemaluanku betulbetul sudah bedenyutdenyut sejak tadi.
Langsung saja kubuka baju mandinya, dan kukulum dan kuhisap buah
dadanya. Dia menerima saja, malah merasa keenakan, hal ini terlihat dari
ekspresi wajahnya. Putingnya menjadi mengeras dan tak lama kemudian,
dia mendesah, Aakh saat kupegang liang kewanitaannya yang mulai basah.
Aku
semakin terangsang, batang kemaluanku benarbenar sakit rasanya. Sayang,
boleh kan kalau aku menjilati lubang keramatmu? Dia mengangguk tanda
setuju. Langsung saja kujilati liang kewanitaannya terutama daerah
klitorisnya. Lumayan lama aku menjilatinya sampai aku merasa mulutku
kering sekali. Akhirnya dia mendesah panjang, Aakhhh aku mau keluar
Hendra Terlihat cairan putih keluar dari liang senggamanya, baunya amat
merangsang dan rasanya jauh lebih merangsang lagi.
Hendra, maen beneran yuk? ajaknya.
Wah, gila juga nih cewek, pikirku.
Karena batang kemaluanku sudah sakitnya bukan main, langsung saja aku
iyakan. Lalu kubuka semua baju dan celanaku. Kubaringkan dia di lantai
berkarpet, dan kulipat kakinya, kunaikkan ke bahuku, dan mulai
kumasukkan batang kemaluanku yang sudah tegak itu. Sempit sekali, hampir
tidak bisa jalan. Kutekan lebih keras. Dia menjerit kesakitan, Stop
Hendra, sakit tau. Aku tidak menghiraukannya dan terus menekan batang
kemaluanku sampai rasanya kepala batang kemaluanku menabrak sesuatu.
Lalu aku mulai memajumundurkan badanku ke depan dan ke belakang.
Laura mulai merasa enak, dia sudah tidak menjerit lagi.
Tuh enak kan, kataku.
Iyah, jawabnya, Bener! enak sekali.. lebih cepet dong Hendra.
Kupercepat permainanku, dan dia mendesah, Ah.. ah.. ah.. karena merasa nikmat. Lama juga aku mengocoknya.
Tak lama kemudian, Hendra.. aku mau keluar lagi.
Sama, balasku.
Sedikit lagi, Hendra Aakkhhh enak sekali Hendra, bersamaan dengan itu,
aku pun keluar dan kukeluarkan seluruh spermaku di dalam liang
kewanitaannya. Batang kemaluanku terasa hangat dan nikmat bercampur jadi
satu. Kutarik batang kemaluanku keluar dan kulihat tetesan darah di
karpet. Aku sempat kaget, berarti dia masih perawan. Aku sempat merasa
senang banget waktu itu.
Laura bangun dan dia kaget saat melihat
batang kemaluanku yang cukup besar, panjang 15,5 cm diameter 3,5 cm.
Langsung dia kulum batang kemaluanku, yang sudah mau tidur lagi. Begitu
dikulum, batang kemaluanku berdiri lagi karena enaknya. Dia mainkan
lidahnya di kepala batang kemaluanku dan menjilat seluruh bagian batang
kemaluanku sampai masuk semua, sampai akhirnya aku merasa ada dorongan
yang kuat pada batang kemaluanku dan, Creeet.. creeet.. creet.. spermaku
keluar, dia hisap dan sebagian muncrat ke wajahnya. Hmmm.. enak sekali
Hendra, terlihat ekspresi wajahnya yang senang.
Kami pun
kelelahan, dan berbaring bersama di ruang tengah sambil berpelukan dan
mengucapkan katakata sayang. Tanpa terasa waktu sudah jam 6 sore. Kami
mandi bersama, dan setelah itu kami makan malam bersama. Aku disuruhnya
menginap, karena malammya kita mau mempraktekkan jurus yang lain
katanya. Aku mengiyakan saja. Lalu kutelepon ke rumah dan bilang bahwa
aku malam ini mau menginap di rumah teman, aku tidak bilang itu rumah
Laura, karena sudah pasti tidak boleh.
Begitu selesai, kita sempat
tertawa bersama karena kita tidak belajar malah bermain seks. Tapi
tidak masalah sekalian buat penyegaran menuju ujian. Dia balas dengan
senyum. Karena kehabisan pembicaraan, akhirnya kami mulai terangsang
lagi untuk berciuman. Kali ini aksinya lebih gila. Sambil berciuman kami
saling membuka baju. Sampai tidak ada satu benang pun menempel di badan
kita. Lalu di bicara, Hendra, kita ke kamarku yuk, biar lebih asyik.
Kugendong dia ke dalam kamarnya, dan kita lanjutkan lagi dengan
berciuman. Tak lama kemudian kupegang liang kewanitaannya, sudah basah
ternyata. Langsung saja kubalikkan badannya dan kumasukkan batang
kemaluanku dari belakang. Kali tidak sulit. Dia mendesah enak ketika
kumainkan batang kemaluanku di lubang senggamanya. Kumainkan terus
sampai aku dan dia mau keluar.
Akkhhh kami berdua samasama keluar,
kukeluarkan spermaku di luar, karena takut dia hamil. Tenyata Laura
belum puas, dia membaringkan tubuhku di kasurnya. Dia langsung berdiri
di atas tubuhku dan mulai memasukkan batang kemaluanku ke dalam liang
senggamanya. Ahhhh.. desahnya, Gini lebih enak Hendra..
Aku
benarbenar lemas tapi karena permainannya yang begitu hebat, aku sampai
lupa. Dia teruskan sampai spermaku keluar, cuma sedikit kali ini, tidak
seperti sebelumnya. Hendra dikit lagi juga aku keluar, bisiknya tertahan
sambil menaikturunkan tubuhnya di atas badanku. Akhirnya dia keluar
juga. Batang kemaluanku terasa pegal sekali, badanku benarbenar lemas.
Dia juga terlihat lemas sekali. Kami tertidur lelap sampai pagi di
kasurnya sambil berpelukan dengan tidak berpakaian karena pakaian kami
tertinggal di ruang tengah dan malas mengambilnya karena sudah capek.
Besok
paginya, kami bangun bersama, mandi bersama, sarapan dan pergi ke
kampus samasama. Semenjak itu kamipun sering belajar bersama, walaupun
ujungujungnya berakhir di kasur airnya yang empuk. Tapi aku jarang
menginap, karena takut orang tuaku curiga, ini cuma rahasia kita berdua.
Komentar
Posting Komentar